Mempunyai anak di luar hubungan pernikahan adalah salah satu hal yang dilarang oleh beberapa agama. Dalam beberapa ajaran agama untuk mempunyai anak, harus dilakukan dulu ada pernikahan yang terikat oleh suatu ikatan dan hukum yang berlaku. Namun untuk saat ini di beberapa negara, terutama negara yang menganut paham liberal mempunyai anak tak serta merta harus selalu melalui pernikahan.
Sudah banyak yang terjadi di negara-negara liberal, orang-orang yang mempunyai anak namun tidak pernah melakukan pernikahan. Atas dasar suka mereka melakukan hubungan badan hingga akhirnya bisa melahirkan buah hati yang mereka idamkan. Selain itu saat ini ada tren yang sedang booming dilakukan kaum pria, dimana dengan sukarela mereka mendonorkan sperma mereka kepada para wanita yang ingin memiliki seorang anak.
Entah bagaimana mereka melakukan itu semua, namun niatan mereka hanya untuk menolong para wanita yang sulit mendapatkan keturunan. Lebih dari itu perbuatan mereka tak pernah lepas dari berbagai kontroversi, ada yang memberi dukungan dan mengapresiasi kegiatan yang mereka lakukan, ada pula yang menghujat karena perbuatan mereka hanya dilakukan karena ketagihan seks belaka. Namun dari banyaknya pro dan kontra, toh anak yang dihasilkan dari donor sprerma yang mereka lakukan sudah lah banyak.
Berikut adalah empat kisah laki-laki pendonor sperma paling kontroversi di dunia :
Declan Rooney
Seorang pria Inggris mengklaim dirinya adalah ayah dari 54 anak hanya dalam waktu dua tahun. Dia adalah pendonor sperma kepada setiap wanita yang membutuhkan. Pria bernama Declan Rooney itu ternyata telah memiliki delapan anak kandung dari empat wanita berbeda. Dia melakukan donor sperma itu secara cuma-cuma alias gratis. Namun para ahli menilai aksi pria berusia 43 tahun ini bisa jadi tidak aman.
Dalam pengakuannya, Rooney memiliki 17 anak laki-laki dan 14 perempuan sejak portal donor spermanya berdiri tahun lalu. Tidak sampai di situ, 15 wanita juga tengah hamil yang juga diakibatkan oleh spermanya. Namun begitu, terkadang Rooney mempertanyakan mengapa aksinya masih jadi keraguan.
Rooney mengaku pernah bepergian sejauh 321 kilometer demi bertemu kliennya, dan hanya meminta ongkos transportasinya saja.
Kenzie Kilpatrick
Kenzi Kilpatrick adalah eorang pria homoseksual yang sukses menjadi ayah dari 10 bayi setelah berhasil menghamili sembilan wanita lesbian. Kok bisa?
Rupanya dia memang melakoni profesi sebagai penjaja jasa donor sperma yang bertransaksi melalui jejaring sosial Facebook. Kenzie Kilpatrick (26) asal Kota Birmingham, Inggris, secara khusus mendonorkan sperma untuk pasangan sesama jenis yang ingin memiliki anak.
Kenzie baru setahun terakhir melakoni perannya sebagai pendonor sperma. Enam wanita yang jadi kliennya melahirkan dalam waktu berdekatan selama sepuluh minggu terakhir, hasilnya dua bayi perempuan dan lima laki-laki. Sementara tiga lainnya melahirkan bayi mereka dalam kurun sebulan terakhir.
Ditanya mengenai biaya memakai jasanya, Kenzie mengaku hanya perlu diberi ongkos transportasi menuju rumah calon pengguna spermanya. Satu pasangan menghabiskan 30 ribu Pound Sterling (Rp 628 juta) untuk inseminasi buatan, sebelum akhirnya berpaling memakai jasa Kenzie. Mereka hanya perlu membayari Kenzie ongkos transportasi dan menginap di hotel.
"Motivasi terbesar saya adalah menolong mereka yang sangat ingin memiliki seorang bayi," ucapnya seperti dilansir laman Daily Record.
Kenzie memiliki grup di Facebook yang bernama 'Drama free UK Sperm Donor'. Sejauh ini, ada 200 anggota di dalamnya. Kenzie memaparkan transaksi pendonoran sperma bisa terjadi di rumah atau di hotel, tergantung permintaan dari sang pelanggan.
Namun diakui Kenzie bila profesinya sebagai pendonor sperma akan segera diakhirinya, lalu fokus menjadi orang tua. Dia mengaku telah menemukan seorang pasangan lesbian yang bersedia melahirkan anak baginya. "Mereka setuju menjadi pasangan orangtua bersamaku," tutupnya.
Gennadij Raivich
Profesor Gennadij Raivich dari London, Inggris, ditangkap atas tuduhan penyerangan seksual terhadap dua perempuan yang dia janjikan bisa hamil. Dua perempuan itu berusia 20-an tahun dan seorang di antaranya diyakini hamil oleh Raivich, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, April 2013.
Dia diyakini adalah seseorang yang menjadi donor sperma untuk membantu para perempuan hamil dan memasang iklan di INternet untuk menjalankan aksinya. Dalam wawancara dengan koran dia pernah mengaku sudah mempunyai 49 anak lewat donor sperma secara langsung. Dia juga diyakini punya tiga anak di Jerman.
Di Amerika tak ada batasan jumlah seorang pendonor sperma boleh punya anak. Di Belanda dibatasi hanya 25.
Ed Houben
Meski tidak menjadi pekerjaan sehari-hari, warga Belanda Ed Houben bisa dibilang seorang pembuat anak profesional. Dia berhubungan seksual secara cuma-cuma dengan puluhan perempuan yang kesulitan punya anak.
Dari hasil kerja sosialnya itu, sejauh ini Houben sudah punya 82 anak biologis yang tersebar di berbagai negara. Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (17/4), Houben sampai saat ini belum menikah dan hidup dengan ibunya. Bila melihat tampangnya sekilas, orang tidak akan mengira dia berpengalaman meniduri banyak wanita.
Houben mengaku melakukan seks dengan tujuan sosial. Dia tidak melakoninya karena nafsu atau uang. Jasanya sepenuhnya gratis. Sejak muda, pria berusia 42 ini kerap mendonasikan spermanya ke klinik kesehatan. Di usia 34, dia mendapat tawaran berhubungan badan dengan perempuan yang mengaku kesulitan punya anak. Upayanya berhasil, padahal itu pertama kalinya dia melakukan seks.
Dari mulut ke mulut, nama Houben makin terkenal di kalangan perempuan yang merana karena tak kunjung punya anak. Tingkat keberhasilannya bikin anak mencapai 80 persen. Untuk jasanya, Houben tidak meminta bayaran. Perempuan yang menginginkan bantuannya cukup mengganti biaya akomodasi. Sikapnya ini membuat dia bertambah beken.
Pasalnya, minta bantuan Houben lebih murah daripada menggunakan jasa inseminasi buatan di klinik. Bila menggunakan layanan donor sperma biasa, biayanya bisa mencapai lima ribu pound sterling. Meski gratis, bukan berarti Houben seenaknya berhubungan badan. Dia akan berkomunikasi dahulu dengan calon klien dan minta mereka menyerahkan catatan medis yang menyatakan bebas AIDS dan obat-obatan.
Supaya makin legal, dia meminta kliennya menandatangani surat kontrak. "Isinya kesepakatan untuk melepaskan saya dari tanggung jawab merawat anak itu," ujar Houben.
Sejauh ini, usahanya menghasilkan 45 bayi lelaki dan 35 perempuan. Dua anaknya lagi tidak diketahui jenis kelaminnya karena sang ibu tidak memberitahunya. Houben pun tidak bertanya kepada sang ibu sebagai bagian dari perjanjian. Keturunannya itu berada di kota besar Eropa, seperti Berlin, Roma, Paris. Paling jauh, dia berhasil melakukan 'misi sosial' ini di Selandia Baru.
Uniknya, Houben yang punya pasangan kumpul kebo malah belum berhasil menghamili pacarnya itu.
Nah, itulah sekiranya empat kisah pria pendonor sperma paling kontroversial di dunia. Memang tak sedikit orang yang mendukung dan malah mengagumi apa yang telah mereka lakukan. Namun dari beberapa sudut pandang ada juga yang memprotes karena menghamili wanita di luar pernikahan adalah hal yang dilarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar