Kamis, 19 November 2015

Ritual Setrika Buah Dada di Afrika



Saat mendengar setrika payudara, apa yang ada di pikiranmu? Pasti mengerikan, bukan? Ya, inilah yang terjadi pada remaja di Afrika yang ketika orang tuanya mengetahui bahwa anak gadis mereka telah memiliki payudara tumbuh, sang ibu akan langsung menyetrika payudara sang anak dengan alasan melindungi sang anak.
Meskipun praktik yang terjadi pada orang tua dan anak gadis di Kameroon ini tidak dipulikasikan, namun banyak sekali kejadian anak perempuan yang payudaranya disetrika oleh ibu kandungnya sendiri. Payudara anak gadis ini akan disetrika setiap malam dengan menggunakan spatula, palu, batu, dan benda lain yang sudah dipanaskan di atas arang hingga payudara menghilang.
Tidak hanya itu, beberapa perempuan juga menggunakan pengikat atau bebat untuk menghambat pertumbuhan payudara. Alasannya, agar anak gadis mereka tidak menarik perhatian kaum lelaki sehingga meminimalisasi tindakan asusila, pemerkosaan, atau pelecehan seksual.
Praktik ini biasanya dijadikan sebuah insiden rahasia antara anak dan ibunya. Bahkan banyak pula bapak yang tidak mengetahui jika anaknya mendapat perlakuan seperti itu dari sang ibu. Namun, sang anak gadis biasanya akan lebih percaya pada kasih sayang sang ibu sehingga mereka menutup mulut dan tidak membeberkan hal ini kepada khalayak ramai.
Tidak sedikit pula para ibu yang memberikan cerita seputar permasalah payudara sehingga anak-anak perempuan merasa takut untuk memilikinya. Beberapa permasalahan yang biasanya diceritakan adalah kanker payudara, infeksi, dan lain sebagainya.
Namun, UNFPA kemudian bekerja sama dengan sebuah organisasi nonkomersil di Kameroon untuk memberikan pendidikan seks terhadap remaja dan orang tua. Bahkan pelaku penyetrikaan payudara ini akan terkena hukuman 10 tahun penjara jika kembali dilakukan.
Bagi masyarakat perempuan di Kameroon, praktik setrika payudara bukanlah hal yang aneh. Hal tersebut sudah dilakukan selama beratus-ratus tahun untuk menghindari anak-anak perempuan dari penyakit seks dan perilaku seks menyimpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar